Magelang-Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ihsanul Fikri Magelang telah menjalani asesmen lapangan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK). Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari (25-26/1/2024). Hadir 2 asesor utusan LAMDIK yaitu Dr. Suci Utami Putri, M.Pd dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dan Dr. Rusmayadi, M.Pd dari Universitas Negeri Makasar.
Sebelum melaksanakan asesmen, tim asesor disambut oleh KETUA STIT Ihsanul Fikri Dr. Akhmad Kasban, M.S.I Blio mengucapkan selamat datang dan menjelaskan mengenai STIT Ihsanul Fikri kepada tim asesor LAMDIK. Setelah itu, tim asesor melanjutkan kegiatan di ruang Rapat untuk melakukan verifikasi data, wawancara dengan pimpinan UPPS serta meninjau fasilitas, sarana dan prasarana milik Prodi PIAUD.
Ibu Dr. Suci Utami Putri, M.Pd mengapresiasi Prodi PIAUD STIT Ihsanul Fikri Magelang, yang memiliki SDM yang relatif masih muda sehingga proses mewujudkan Kampus yang bermutu sangat terbuka lebar.
“Dalam proses asesmen ini kami (tim asesor) melihat banyak hal. Mengamati, mengobservasi tentu saja proses-proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan tentu ini menggembirakan dan mengapresiasi bahwa prodi PIAUD cukup berjalan dengan baik dan tentu dengan kualitas SDM yang mendorong, mengembangkan dan menguatkan terutama PIAUD yang ada di Magelang ini.” Ujarnya.
Asesor 2 Dr. Rusmayadi, M.Pd dalam kegiatanya melakukan wawancara Dosen, Mahasiswa, dan tendik serta berkesempatan memberikan penilaian prakter mengajar di kelas.
“kegiatan asesmen lapangan cukup lancar, mereka bisa bekerja sama. Disamping itu saya tadi melihat potensi mahasiswa saat wawancara sangat bagus, perlu di rekrut untuk sdm unggul, selain itu suasana kelas saat proses mengajar sangat hidup dan produktif.” Tambahnya.
Setelah adanya asesmen lapangan ini, Ketua Program Studi PIAUD, Ibu Hanifah Kurniyati, M,Psi berharap nantinya Prodi PIAUD akan memperoleh hasil akreditasi sesuai dengan yang diharapkan.
Asesmen Lapangan akreditasi ini merupakan bagian dari upaya STIT Ihsanul Fikri dalam menjaga kualitas Prodi PIAUD. Dengan adanya pengawasan dan evaluasi dari pihak independen seperti LAMDIK, diharapkan PRODI PIAUD dapat terus meningkatkan mutu pendidikan dan berkontribusi dalam pengembangan pendidikan anak usia dini
Magelang, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ihsanul Fikri menjalin kerja sama dengan Universitas Sultan Zainal Abidin (UnisZA) Malaysia. Kerjasama ini di tandai dengan penandatanganan MoU oleh Ketua STIT Ihsanul Fikri Dr. Akhmad Kasban dengan Rektor UnisZA Prof. Dato’ Dr. Fadzli bin Adam yang bertempat di Universitas Wahid Hasyim, pada hari senin (20/11/23).
Ketua STIT Ihsanul Fikri Dr. Ahmad Kasban, mengatakan penandatangan MoU ini diharapkan bisa meningkatkan standar mutu pendidikan dan pengembangan kampus menjadi lebih unggul,
”UnisZA adalah salah satu dari 20 kampus di bawah pemerintahan Malaysia, dimana kampus sudah memiliki pengalaman yang banyak di dalam dunia pendidikan tinggi, bagi STIT Ihsanul Fikri yang tergolong masih baru, tentunya harus banyak belajar dan membangun kemitraan dengan perguruan tinggi di dalam maupun di luar negeri, ” ungkap ketua
STIT Ihsanul Fikri berusaha mencapai visinya untuk mewujudkan pendidikan tinggi islam yang holistik berbasis keilmuan integratif tahun 2035, ” kita berharap mahasiswa lulus dengan kuwalitas yang baik dan berkarakter mulia, dimana mereka mampu membawakan nila-nilai Islam yang komprehensif dan berjiwa inklusif dalam pengabdianya kepada masyarakat, bangsa dan Negara,” harapan ketua.
Lebih lanjut, ketua mengatakan, "penandatanganan MoU ini, tidak sekedar menandatangani perjanjian kerjasama saja, tapi kami berharap dapat kerjasama lebih lanjut dalam bidang pendidikan yang lebih berkualitas, pengabdian kepada masyarakat, dan peningkatan produktifitas dalam penelitian sebagai upaya untuk menjawab tantangan di era revolusi industri.” jelas ketua
Penandatanganan MoU ini disaksikan oleh Wakil ketua satu bidang akademik dan kemahasiswaan Dr. Mualimin, dalam agenda seminar Internasional dan MoU Kerjasama FKPTKIS, Kopertais Wilayah x di kampus Unwahas.
MAGELANG – Kementerian Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ihsanul Fikri Magelang, mengadakan pelatihan jurnalistik yang dilaksanakan secara online melalui zoom meeting bersama Founder dan CEO Pacitanku.com, Dwi Purnawan.
Menurut Ketua BEM STIT Ihsanul Fikri Magelang, Muhammad Aktsarul Fikri dalam keterangannya, Ahad (7/3/2021) di Magelang mengatakan berita dan informasi banyak yang sudah dipalsukan atau diberi bumbu-bumbu hoax sehingga yang terjadi adalah masyarakat menjadi terpecah karena berita berbeda dengan realita.
Pria yang akrab disapa Arul tersebut mengatakan, diadakannya pelatihan jurnalistik ini adalah agar dalam menulis berita itu tidak asal-asalan dan juga tidak mengarang. Di sisi lain, penulisan berita bahkan harus ada pengawasan serta ada tahapannya agar beritanya tidak ada unsur hoax dan ambigu.
“Pelatihan dan pembinaan jurnalistik seperti ini sangat diperlukan bahkan kalau bisa diadakan pengawasan, karena mencari berita itu tidak bisa asal comot, harus melalui banyak tahapan. Dan penulisan berita juga tidak ngarang, tapi ada permainan kata agar pembaca tertarik,” ujar Arul.
Arul menambahkan, pelatihan jurnalistik ini dilaksanakan agar peserta bisa lebih teliti lagi dalam menerima dan menyebarluaskan suatu berita. Karena di Indonesia sendiri sudah banyak dan sering ditemui adanya berita hoax.
“Melatih dan menempa diri agar dalam mencerna suatu berita tidak terjadi yang namanya asal share tanpa verifikasi berita tersebut valid atau tidak,”pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Faris Isnawan menyampaikan materi kepemimpinan. Pelatihan ini diikuti oleh puluhan mahasiswa STIT yang termasuk anggota BEM STIT Ihsanul Fikri.
Dalam kesempatan itu, Faris Isnawan menyampaikan materi kepemimpinan. Pelatihan ini diikuti oleh puluhan mahasiswa STIT yang termasuk anggota BEM STIT Ihsanul Fikri.
Menurut Ketua BEM STIT Ihsanul Fikri Magelang, Muhammad Aktsarul Fikri dalam keterangannya, Ahad (7/3/2021) di Magelang mengatakan berita dan informasi banyak yang sudah dipalsukan atau diberi bumbu-bumbu hoax sehingga yang terjadi adalah masyarakat menjadi terpecah karena berita berbeda dengan realita.
Pria yang akrab disapa Arul tersebut mengatakan, diadakannya pelatihan jurnalistik ini adalah agar dalam menulis berita itu tidak asal-asalan dan juga tidak mengarang. Di sisi lain, penulisan berita bahkan harus ada pengawasan serta ada tahapannya agar beritanya tidak ada unsur hoax dan ambigu.
“Pelatihan dan pembinaan jurnalistik seperti ini sangat diperlukan bahkan kalau bisa diadakan pengawasan, karena mencari berita itu tidak bisa asal comot, harus melalui banyak tahapan. Dan penulisan berita juga tidak ngarang, tapi ada permainan kata agar pembaca tertarik,” ujar Arul.
Arul menambahkan, pelatihan jurnalistik ini dilaksanakan agar peserta bisa lebih teliti lagi dalam menerima dan menyebarluaskan suatu berita. Karena di Indonesia sendiri sudah banyak dan sering ditemui adanya berita hoax.
“Melatih dan menempa diri agar dalam mencerna suatu berita tidak terjadi yang namanya asal share tanpa verifikasi berita tersebut valid atau tidak,”pungkasnya.
Menurut Ketua BEM STIT Ihsanul Fikri Magelang, Muhammad Aktsarul Fikri dalam keterangannya, Ahad (7/3/2021) di Magelang mengatakan berita dan informasi banyak yang sudah dipalsukan atau diberi bumbu-bumbu hoax sehingga yang terjadi adalah masyarakat menjadi terpecah karena berita berbeda dengan realita.
Pria yang akrab disapa Arul tersebut mengatakan, diadakannya pelatihan jurnalistik ini adalah agar dalam menulis berita itu tidak asal-asalan dan juga tidak mengarang. Di sisi lain, penulisan berita bahkan harus ada pengawasan serta ada tahapannya agar beritanya tidak ada unsur hoax dan ambigu.
“Pelatihan dan pembinaan jurnalistik seperti ini sangat diperlukan bahkan kalau bisa diadakan pengawasan, karena mencari berita itu tidak bisa asal comot, harus melalui banyak tahapan. Dan penulisan berita juga tidak ngarang, tapi ada permainan kata agar pembaca tertarik,” ujar Arul.
Arul menambahkan, pelatihan jurnalistik ini dilaksanakan agar peserta bisa lebih teliti lagi dalam menerima dan menyebarluaskan suatu berita. Karena di Indonesia sendiri sudah banyak dan sering ditemui adanya berita hoax.
“Melatih dan menempa diri agar dalam mencerna suatu berita tidak terjadi yang namanya asal share tanpa verifikasi berita tersebut valid atau tidak,”pungkasnya.
Ketua STIT Ihsanul Fikri Dr. Ahmad Kasban, mengatakan penandatangan MoU ini diharapkan bisa meningkatkan standar mutu pendidikan dan pengembangan kampus menjadi lebih unggul,
”UnisZA adalah salah satu dari 20 kampus di bawah pemerintahan Malaysia, dimana kampus sudah memiliki pengalaman yang banyak di dalam dunia pendidikan tinggi, bagi STIT Ihsanul Fikri yang tergolong masih baru, tentunya harus banyak belajar dan membangun kemitraan dengan perguruan tinggi di dalam maupun di luar negeri, ” ungkap ketua
STIT Ihsanul Fikri berusaha mencapai visinya untuk mewujudkan pendidikan tinggi islam yang holistik berbasis keilmuan integratif tahun 2035, ” kita berharap mahasiswa lulus dengan kuwalitas yang baik dan berkarakter mulia, dimana mereka mampu membawakan nila-nilai Islam yang komprehensif dan berjiwa inklusif dalam pengabdianya kepada masyarakat, bangsa dan Negara,” harapan ketua.
Lebih lanjut, ketua mengatakan, "penandatanganan MoU ini, tidak sekedar menandatangani perjanjian kerjasama saja, tapi kami berharap dapat kerjasama lebih lanjut dalam bidang pendidikan yang lebih berkualitas, pengabdian kepada masyarakat, dan peningkatan produktifitas dalam penelitian sebagai upaya untuk menjawab tantangan di era revolusi industri.” jelas ketua
Penandatanganan MoU ini disaksikan oleh Wakil ketua satu bidang akademik dan kemahasiswaan Dr. Mualimin, dalam agenda seminar Internasional dan MoU Kerjasama FKPTKIS, Kopertais Wilayah x di kampus Unwahas.
Ketua STIT Ihsanul Fikri Dr. Ahmad Kasban, mengatakan penandatangan MoU ini diharapkan bisa meningkatkan standar mutu pendidikan dan pengembangan kampus menjadi lebih unggul,
”UnisZA adalah salah satu dari 20 kampus di bawah pemerintahan Malaysia, dimana kampus sudah memiliki pengalaman yang banyak di dalam dunia pendidikan tinggi, bagi STIT Ihsanul Fikri yang tergolong masih baru, tentunya harus banyak belajar dan membangun kemitraan dengan perguruan tinggi di dalam maupun di luar negeri, ” ungkap ketua
STIT Ihsanul Fikri berusaha mencapai visinya untuk mewujudkan pendidikan tinggi islam yang holistik berbasis keilmuan integratif tahun 2035, ” kita berharap mahasiswa lulus dengan kuwalitas yang baik dan berkarakter mulia, dimana mereka mampu membawakan nila-nilai Islam yang komprehensif dan berjiwa inklusif dalam pengabdianya kepada masyarakat, bangsa dan Negara,” harapan ketua.
Lebih lanjut, ketua mengatakan, "penandatanganan MoU ini, tidak sekedar menandatangani perjanjian kerjasama saja, tapi kami berharap dapat kerjasama lebih lanjut dalam bidang pendidikan yang lebih berkualitas, pengabdian kepada masyarakat, dan peningkatan produktifitas dalam penelitian sebagai upaya untuk menjawab tantangan di era revolusi industri.” jelas ketua
Penandatanganan MoU ini disaksikan oleh Wakil ketua satu bidang akademik dan kemahasiswaan Dr. Mualimin, dalam agenda seminar Internasional dan MoU Kerjasama FKPTKIS, Kopertais Wilayah x di kampus Unwahas.
Sebelum melaksanakan asesmen, tim asesor disambut oleh KETUA STIT Ihsanul Fikri Dr. Akhmad Kasban, M.S.I Blio mengucapkan selamat datang dan menjelaskan mengenai STIT Ihsanul Fikri kepada tim asesor LAMDIK. Setelah itu, tim asesor melanjutkan kegiatan di ruang Rapat untuk melakukan verifikasi data, wawancara dengan pimpinan UPPS serta meninjau fasilitas, sarana dan prasarana milik Prodi PIAUD.
Ibu Dr. Suci Utami Putri, M.Pd mengapresiasi Prodi PIAUD STIT Ihsanul Fikri Magelang, yang memiliki SDM yang relatif masih muda sehingga proses mewujudkan Kampus yang bermutu sangat terbuka lebar.
“Dalam proses asesmen ini kami (tim asesor) melihat banyak hal. Mengamati, mengobservasi tentu saja proses-proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan tentu ini menggembirakan dan mengapresiasi bahwa prodi PIAUD cukup berjalan dengan baik dan tentu dengan kualitas SDM yang mendorong, mengembangkan dan menguatkan terutama PIAUD yang ada di Magelang ini.” Ujarnya.
Asesor 2 Dr. Rusmayadi, M.Pd dalam kegiatanya melakukan wawancara Dosen, Mahasiswa, dan tendik serta berkesempatan memberikan penilaian prakter mengajar di kelas.
“kegiatan asesmen lapangan cukup lancar, mereka bisa bekerja sama. Disamping itu saya tadi melihat potensi mahasiswa saat wawancara sangat bagus, perlu di rekrut untuk sdm unggul, selain itu suasana kelas saat proses mengajar sangat hidup dan produktif.” Tambahnya.
Setelah adanya asesmen lapangan ini, Ketua Program Studi PIAUD, Ibu Hanifah Kurniyati, M,Psi berharap nantinya Prodi PIAUD akan memperoleh hasil akreditasi sesuai dengan yang diharapkan.
Asesmen Lapangan akreditasi ini merupakan bagian dari upaya STIT Ihsanul Fikri dalam menjaga kualitas Prodi PIAUD. Dengan adanya pengawasan dan evaluasi dari pihak independen seperti LAMDIK, diharapkan PRODI PIAUD dapat terus meningkatkan mutu pendidikan dan berkontribusi dalam pengembangan pendidikan anak usia dini
Sebelum melaksanakan asesmen, tim asesor disambut oleh KETUA STIT Ihsanul Fikri Dr. Akhmad Kasban, M.S.I Blio mengucapkan selamat datang dan menjelaskan mengenai STIT Ihsanul Fikri kepada tim asesor LAMDIK. Setelah itu, tim asesor melanjutkan kegiatan di ruang Rapat untuk melakukan verifikasi data, wawancara dengan pimpinan UPPS serta meninjau fasilitas, sarana dan prasarana milik Prodi PIAUD.
Ibu Dr. Suci Utami Putri, M.Pd mengapresiasi Prodi PIAUD STIT Ihsanul Fikri Magelang, yang memiliki SDM yang relatif masih muda sehingga proses mewujudkan Kampus yang bermutu sangat terbuka lebar.
“Dalam proses asesmen ini kami (tim asesor) melihat banyak hal. Mengamati, mengobservasi tentu saja proses-proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan tentu ini menggembirakan dan mengapresiasi bahwa prodi PIAUD cukup berjalan dengan baik dan tentu dengan kualitas SDM yang mendorong, mengembangkan dan menguatkan terutama PIAUD yang ada di Magelang ini.” Ujarnya.
Asesor 2 Dr. Rusmayadi, M.Pd dalam kegiatanya melakukan wawancara Dosen, Mahasiswa, dan tendik serta berkesempatan memberikan penilaian prakter mengajar di kelas.
“kegiatan asesmen lapangan cukup lancar, mereka bisa bekerja sama. Disamping itu saya tadi melihat potensi mahasiswa saat wawancara sangat bagus, perlu di rekrut untuk sdm unggul, selain itu suasana kelas saat proses mengajar sangat hidup dan produktif.” Tambahnya.
Setelah adanya asesmen lapangan ini, Ketua Program Studi PIAUD, Ibu Hanifah Kurniyati, M,Psi berharap nantinya Prodi PIAUD akan memperoleh hasil akreditasi sesuai dengan yang diharapkan.
Asesmen Lapangan akreditasi ini merupakan bagian dari upaya STIT Ihsanul Fikri dalam menjaga kualitas Prodi PIAUD. Dengan adanya pengawasan dan evaluasi dari pihak independen seperti LAMDIK, diharapkan PRODI PIAUD dapat terus meningkatkan mutu pendidikan dan berkontribusi dalam pengembangan pendidikan anak usia dini
